Friday, March 30, 2007

THE POWER OF SPIRIT

Satu pertanyaan buat temen-temen, apa yang ngebuat seekor burung bisa terbang bwt ninggalin sarangnya trus pergi ke puncak pohon di tengah hutan? Eit, jangan di jawab dulu, ada satu pertanyaan lagi yang hampir-hampir sama jawabannya: apa yang ngebuat seekor eh seorang pendaki gunung bisa jalan ‘n sampai ke puncak gunung?

Ya, bener banget jawabannya tuh, burung bisa terbang dan orang itu bisa sukses mendaki karena mereka punya kebisaan bwt itu, atw dengan kata lain mereka punya yang namanya “keahlian”. Bener banget jawaban itu, tapi jawabannya bukan itu aja, ternyata ada satu hal yang lebih penting ketimbang keahlian, apa itu? Itu adalah yang namanya : kemauan alias motivasi.

Burung pergi ke hutan pasti ada maunya, ada motivasinya, buat nyari makan juga nyariin anak-anaknya makan, biar bisa nyambung hidup, mungkin itu. Begitu juga pendaki, nggak ada pendaki yang iseng-iseng, pasti punya motivasi walaupun motivasi itu cuma sekadar buat memenuhi hoby.

Begitulah temen-temen, kita dalam melakukan sesuatu bukan cuma dipengaruhi faktor kebisaan tapi juga satu hal yang lebih penting adalah “kemauan”. Lho kok lebih penting? Kok bisa... ya jelas! Gampang aja, orang bisa belum tentu mau. Tapi orang, karena mau, banyak yang menjadi bisa. Tul?

Dorongan buat ngelakuin sesuatu, itulah motivasi, semangat, spirit! Sama aja … Orang tua punya spirit buat kerja, cari nafkah, biar anak-anaknya kayak kita ini bisa sekolah & jadi orang. Kakak atau tetangga kita mau capek-capek jogging, fitnes & latihan kebugaran lainnya, didasari motivasi biar bisa ngedaftar ’n diterima jadi polisi.

Nah, kita dah tau ni dua hal. Kemampuan dan Kemauan, kemampuan alias kebisaan itu datangnya dengan dipelajari. Tapi gimana kemauan alias spirit itu bisa kita miliki. Caranya adalah dengan membangun kesadaran.



YANG BIASA DAN YANG LUAR BIASA

Dari SD kita diajari kalo manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Kita inget-inget lagi neh, apa yang ngebuat manusia jadi makluk sempurna? Jawabannya : karena makhluk lain boleh aja punya kemampuan juga perasaan, tapi manusia disamping punya kedua hal itu, dia masih punya satu lagi yaitu kemauan.


Cipta (akal), rasa (perasaan), karsa (kehendak atau kemauan)”


Pekerjaan yang sedang atw mau kita lakuin akan menjadi pekerjaan biasa atw luar biasa, itu tergantung gimana awal motivasi kita. Bingung? OK! Kita ilustrasiin ne dengan sebuah cerita.

Ini kisah tentang dua orang tukang bangunan, mereka berdua sudah menjalani profesi itu dari luamaa... , tapi tukang bangunan A hidupnya biasa-biasa aja sementara si B makin hari makin meningkat, karir, penghasilan dan kehidupannya. Tanya kenapa?

Orangpun penasaran. Kok bisa ... lalu diselidikilah mereka. ya dalam bekerja, pemikiran dan cara kerja mereka ternyata berbeda, walau mereka ngerjain kerjaan yang sama, melepah & menata batu bata. Si A ketika ditanya : ”Pa, apa yang sedang bapak lakukan?” dia menjawab : ”Saya sedang mengerjakan tugas saya melepah dan menyusun batu bata, itu tugas saya hari ini”.

Dan berbeda dengan si B, dengan pertanyaan yang sama dan pekerjaan yang sama si B menjawab : ”saya sedang membangun gedung 25 lantai”. Ya, si A nganggep kerjaan yang dilakuinnya cuma sebatas tugas harian melepah & menata batu bata, biar dapet honor ngulinya. Sementara Si B walau itu baru lagi ngerjain lantai dasar, dia berpikir kalau dirinya sedang membangun gedung 25 lantai yang megah, bukan sebatas batu bata dan tugas ngelepah.

Dari motivasi yang berbeda, hasilnya jelas beda & nasibnya beda juga, kan? Sebuah pelajaran, jangan anggap remeh sesepele apapun kerjaan kita saat ini asalkan itu dalam kebaikan. Kata bijak barat mengatakan, yang terjemahannya :


Berpikir besar, bertindak lokal!”


Ngerjain sesuatu yang sepele, tapi kita punya sudut pandang besar, luar biasa maka hasilnyapun luar biasa. Mungkin kita cuma lagi ngebaca bab-bab materi pelajaran, tapi yang terpikir di benak kita adalah ”saya sedang membangun bangsa, meneruskan perjuangan bangsa ini”, maka hasilnya bisa jadi luar biasa, itu seorang pelajar biasa yang luar biasa.

Beda cerita dengan seorang luar biasa yang biasa-biasa aja, misalnya aja wakil rakyat, aparat negara atau pegawai negeri yang sedang menunaikan tugas besar nan mulia tapi ia tidak menyadarinya, yang terpikir hanya ”saya butuh gaji dari pekerjaan yang saya kerjakan. Mana imbalan buat saya?”, menyedihkan...

Satu pelajaran lain buat kita, kenapa bangsa Jepang besar? Jawabannyapun sama. Mereka punya motivasi besar, mereka berpikir besar. Penduduk Jepang terkenal dengan loyalitasnya alias kesetiaan yang sangat tinggi, juga kesempurnaan dari pekerjaan mereka. Kenapa mereka bisa kayak gitu? Kok bisa ...

Karena mereka nganggep setiap pekerjaan mereka sekecil apapun adalah bentuk pengabdian dirinya buat penguasa langit dan dewa-dewa mereka.

Satu contoh adalah lambang huruf ”H” pada motor dan mobil Honda. Di Indonesia orang memaknai logo itu sebatas singkatan dari Honda, nama pendirinya. Namun, di Jepang, oleh pendirinya dulu dan orang-orang yang bekerja di pabriknya sampai saat ini memaknai simbol ”H” bukan sebatas itu. Dalam bahasa Jepang, simbol itu punya makna : pengabdian penduduk bumi untuk langit. Dan Honda pun menjadi besar, dan begitulah Jepangpun menjadi digdaya.

Amat miris klo dibandingin sama bangsa ini, yang semua diukur dari imbalan, persenan, honor. Pamrih ...


Kamu tidak dapat memotivasi orang terbaik dengan uang. ..” [ Eric Raymond]


Sekarang temen-teman tahu bukan, kenapa bangsa ini demikian terpuruknya? Ya, orang-orang terbaik nggak ada yang bekerja karena uang, karena imbalan materi. Atw dengan kata lain, orang yang bekerja karena pamrih uang, gaji, honor, imbalan, apalagi korupsi ’n sogokan, dia nggak akan memberikan hasil pekerjaan terbaik.

Sekarang pertanyaan kita balikin ke dalam diri kita masing-masing. Kita yang ngakunya pelajar, hayo... apa motivasi kita datang ke sekolah, belajar kah? Baik apa jelek kah? Kalo baik, biasa atw luar biasa kah? Kah?Karena baik aja nggak cukup, mesti harus LUAR BIASA!

Coba deh jawab jujur di hati masing-masing. Kita ke sekolah, belajar, buat nilai saja kah? buat absen doank kah? Biar bisa lulus ujian kah? Biar bisa ngelanjutin di universitas favorit kah? Buat bisa gampang dapat kerjaan kah? Biar bisa dapat gaji gede kah? Betul kah? Kah? Wah... wah.. wah.. klo jawabannya bener, ati-ati nee, berarti ...


Ujung-ujungnya... duit”


Inget! Duit bukan motivasinya orang-orang terbaik. Yang mengiyakan, let’s perbaiki motivasi kita sekarang. Bikin motivasi yang baik, bukan Cuma baik, tapi luar biasa : membanggakan orang tua! Mengembangkan potensi diri biar diri kita ada gunanya! Dan lebih hebat lagi membangun bangsa dan dunia!

Luar biasa, bukan!

Pertanyaannya sekarang, klo emang bener motivasi kita sekolah, kuliah, belajar, adalah buat hal-hal hebat itu. Masih panteskah nyontek saat ulangan? Masih perlukah nitip absen di kuliahan? Cukupkah mengembangkan potensi apalagi membangun bangsa cuma bermodal ilmu dari kelas, dari guru/dosen?

Mesti cari ilmu di tempat lain? Lebih banyak! Lebih lama!


Kalau kamu merasa dirimu terbaik, itu tandanya kamu sedang keliru. Kalau kamu merasa dirimu belum baik, itu saatnya kamu belajar lebih banyak untuk menjadi lebih baik”


Ayo! Runtut setiap motivasi dari setiap pekerjaan kita, jangan sampai ujung-ujungnya duit. Bahaya! Belajar dari kisah tukang batu, belajar dari kedigdayaan Jepang, dan kita juga bisa belajar dari para pejuang kemerdekaan. Walau Cuma ngangkat bambu runcing, apa yang terpikir di benak mereka ”saya sedang memerdekakan Indonesia.”

Berpikir besar! Itu kuncinya. Ternyata bukan Cuma diajari oleh pepatah barat, coba deh temen-temen buka buku yang rekornya nggak terpecahkan, buku yang diperbanyak paling banyak di dunia, diterjemahkan ke paling banyak bahasa di seluruh dunia, dibaca dan dihafal paling banyak orang di dunia. Di halaman pertama kalimat kedua :


Segala puji bagi Allah, Tuhan ’semesta alam’.” [Quran 1:2]


Kita diajak untuk berpikir tentang ’semesta alam’, agar kita tidak lupa, sesepele apapun yang sedang kita kerjakan, itu adalah bagian yang tidak lepas dari alam semesta raya yang luar biasa besar ini.

Maka terjawablah apa motivasi paling tinggi? Paling hebat? Itu adalah motivasi emosional spiritual. Spirit yang sebenarnya!

Sekali lagi, berpikir besar! Sesepele apapun yang sedang kita kerjakan, petiklah makna sedalam-dalamnya, kalau itu bukan sebatas meneteskan keringat dan menghabiskan putaran waktu. [12.izky@gmail.com]

No comments: